Kamis, 05 April 2012

050411


Assalamualaikum wr wb.

Buat saudari perempuanku, buat penerus dakwah dimanapun Allah mengirimu kelak, buat orang yang selalu bersemangat mengejar ilmu, buat orang yang selalu optimis akan impian-impianya, buat orang yang saat ini sedang berbahagia. Karena Allah masih memberikan karunia nikmat, berupa iman, islam, sehat, dan umur yang barokah. Semoga kita bisa mengisi dan menghiasinya dengan aktivitas kebaikan, sehingga Allah senang dan memberkahi, lebih-lebih akan menambah nikmat yang ada pada kita.

Seperti halnya ketika anti (red: kamu) memberi sebungkus permen kepada izam dan afif, akan sangat senang ketika mereka mengucapkan “Terima kasih mbak” kemudian memakan permen itu dengan berdoa, lebih2 permen itu dibagi lagi dengan kawan2nya. Begitu juga dengan pemberian Allah SWT kepada kita, Allah akan sangat senang apabila kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, lebih senang lagi apabila nikmat-nikmat yang diberikan, kita gunakan untuk membela agama-Nya. Subhanallah ....

Menulis apa ya .... masih bingung mengawali dari mana. Menurut saya tulisan di atas sudah cukup.

Membuka sebuah cerita. Masih ingatkah kita ketika dahulu belum mengenal sama sekali dengan dakwah ini, atau kita masih iseng-iseng bergabung dengan SKI yang ada di fakultas kita. Sampai akhirnya kitalah saat ini yang menentukan arah dan perkembangan dakwah, bisa di tingkat sekolah, karang taruna, jurusan, fakultas, kampus, atau kota. Atau sekedar dakwah di kelompok bimbingan kita, smart club misalnya. Ya ... itu adalah sebuah proses yang tidak mudah dan tidak singkat, semua memerlukan pengorbanan dan waktu.

Ukhtifillah, saya hanya mengajak dan mengingatkan kepada diri saya sendiri. Marilah kita isi setiap nafas kita dengan kebaikan, dengan nafas-nafas perjuangan, yang orientasi dan keberadaanya semakin menambah amal kebaikan kita di dunia, untuk bekal di akherat kelak.

Marilah kita syukuri diri kita sekarang ini, yang sudah dipercaya oleh dakwah untuk mengemban amanah menyebarkan risalah-Nya. Kita yang dulu belum bisa apa-apa, akhirnya menjadi orang yang luar biasa, bisa jadi biasa di luar juga. Berpesan pada Posisi kita saat ini adalah pertama, kita harus selalu meningkatkan kapasitas diri, menggali potensi dan memberikan yang terbaik untuk dakwah. Kedua, kita harus mampu membentuk adek-adek binaan kita menjadi lebih baik lagi, minimal mereka standart dengan kita, dengan cara terus membina, membina dan membina.

Oya, saya mau sharing tentang kebebasan finansial. Ternyata sangat penting kita itu menjadi kaya ... tidak hanya kaya secara akherat, tetapi juga kaya secara dunia. Alasan kenapa kita harus kaya, salah satunya adalah terlalu banyak rukun islam yang bisa dilaksanakan dengan harta, di antaranya zakat dan haji.

Fenomena ketika kita berdakwah misalnya, akan lebih bisa berkontribusi banyak dan bisa mengatur waktu ketika kita menjadi pengusaha. Bener gak ? karena waktu punya kita sendiri, kita yang mengendalikan. Memang saat ini kita belum menjadi kader ideal, salah satunya bebas finansial. Tetapi saya yakin semua ikhwah punya cita-cita itu. Selain melaksanakan salah satu contoh Rosulullah SAW, Allah juga telah menjanjikan bahwa 9 dari 10 pintu rizky itu adalah berdagang/ berwirausaha.

Selamat berproses semoga menjadi “akhwatangguh” yang dicintai oleh Allah, dakwah dan dicintai oleh umat ini. Aamiin ....

*(lek)


                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar