Kota
Surabaya, kota pahlawan. Tepat hari ini, 10 Nopember 2012 diperingati sebagai
hari pahlawan. Langit hari ini sedang mendung, tapi tidak turun hujan. Aku siap
memulai hari ini dengan 3 agenda, salah satunya rapat TPA Al Hikmah. Rapat
dimulai jam 10.30, molor 30 menit dari jadwal yang direncanakan. Ada 6 orang
yang hadir, 2 ikhwan dan 4 akhwat, 3 orang putra/i daerah trenggalek dan sisa
dari kota asal yang berbeda. Konsumsi yang uenak pun menghiasi agenda syuro
hari ini, brownies amanda dan buah kelengkeng. Nyam-nyam. hehe :D perkenalan
masing-masing personil, rencana kedepan TPA, sharing info-info, dan pembentukan
struktur tim ini. Ya, rapat kali ini adalah rapat perdana walopun TPA sudah di
launching. Kog bisa? Kan harusnya rapat perdana dulu, setelah itu launching
TPA? Idealnya memang seperti itu. Tapi karena kebutuhan TPA disana sudah
mendesak, maka tanpa menunggu tim ini terbentuk TPA Al Hikmah sudah di
launching. TPA Al Hikmah dilaunching tanggal 3 Nopember 2012 di
Surodakan-Trenggalek. TPA ini berdiri atas ide dari Mei, dia putri daerah
Trenggalek yang saat ini tinggal dan bekerja di Surabaya. Selama ini dia yang
mengurus semuanya, mulai dari mengkomunikasikan ide ini ke tokoh agama disana,
mencari pengajarnya, pengadaan logistik, sampai acara launching.
Aku
bergabung dengan tim TPA ini karena pertemuan dengan Mei yang tidak
sengaja. Senin sore tanggal 22 Oktober aku ditugasi oleh ibu Reni ke kantor
PKPU untuk menyerahkan uang Qurban. Proses administrasi pembayaran Qurban saat
itu dibantu oleh Mei. Sambil menunggu, aku berkenalan dengan dia, saling
bertukar info tentang diri dan ngobrol ngalor
ngidul. Sekitar 30 menit proses adminitrasi selesai, alhamdulillah. Lumayan
lama. Hehe. Rencana untuk sampai di rumah sebelum adzan maghrib akan
terealisasi. Saat detik-detik menjelang mau pamitan, Mei bercerita tentang TPA
yang mau dirintisnya dan menyodorkan pertanyaan “mbk halimah kalo berminat,
bisa bergabung”. Saat itu pikirku kalau yang dimaksd bergabung adalah menjadi
donator. Belum sempat aku menjawab, Mei langsung menimpali, “bisa gabung jadi
donator atau support ide”. Aku sangat mengapresiasi ide Mei ini, apalagi setelah
mendengar cerita dia tentang kondisi masyarakat daerahnya yang kemudian menjadi
alasan kuat untuk mendirikan TPA. Kalau di Surabaya nama Doly sudah sangat familiar, bahkan menjadi tempat prostitusi
terbesar di Asia, daerah Surodakan ini bisa dikatakan tempat Doly-nya Trenggalek,
pergaulan bebas dikalangan pemudanya sudah menjadi hal yang biasa. Masyarakatnya
yang masih abangan dan dahulu daerah ini
juga pernah menjadi basis PKI. Saat ini TPA yang tersedia, jaraknya cukup jauh
dari daerah tempat keluarganya Mei tinggal, harus melewati jalan raya. Sehingga
orang tua-orang tua disana khawatir jika melepas anaknya belajar ngaji di TPA
tersebut, karena banyak kendaraan yang berlalu lalang. Berbeda dengan di Surabaya, banyak TPA yang tersedia dan hampir setiap masjid mempunyai TPA.
“insyaallah
aku siap membantu, kebetulan aku punya rekan satu tim program tahsin dan
tahfidz yang juga asalnya dari Trenggalek. Nanti aku share ke beliau, insyaallah beliau mau bantu” ucapku saat itu ke
Mei. Karena sama-sama putra daerah Trenggalek, pikirku sangat tepat jika aku
sampaikan hal ini ke rekanku itu.
Hari
itu juga kuceritakan tentang pertemuanku dengan Mei dan rencana pendirian TPA
Al Hikmah. Alhamdulillah mendapat respon positif dan kesediaan untuk menjadi donator.
Idul Qurban kemaren, beliau dan 3 orang temannya yang juga bersedia menjadi
bagian dari tim ini, sempat survey dan silaturohim dengan mbah Tulus dan
keluarganya. Mbah tulus ini adalah tokoh sesepuh disana. Menantu perempuannya
yang menjadi pengajar TPA Al Hikmah. Dulu mbah Tulus pernah mendirikan TPA
disana, namun akhirnya bubar karena putra/i-nya sudah tidak tinggal disana
lagi.
Satu
lagi kesempatan yang diberikan oleh Allah kepadaku untuk menjadi bagian dari mereka yang ingin menebar kebaikan. Mereka yang peduli dengan anak-anak, supaya
anak-anak mengenal Kalam-Nya, belajar tentang islam sehingga nantinya anak-anak
inilah yang akan menjadi generasi Qur’ani. Insyaallah.
"Jika kita melakukannya dengan niat tulus, Allah akan membalasnya dengan kebahagiaan yang tidak bisa dibeli. dan efek positif paling simpel--kalau soal kebahagiaan ini terlalu abstrak, Allah akan membalasnya dengan membukakan pintu-pintu silaturohim, pintu-pintu rezeki, pintu-pintu kesempatan, dan pintu-pintu pemahaman baik" -Darwis Tere Liye-
"Jika kita melakukannya dengan niat tulus, Allah akan membalasnya dengan kebahagiaan yang tidak bisa dibeli. dan efek positif paling simpel--kalau soal kebahagiaan ini terlalu abstrak, Allah akan membalasnya dengan membukakan pintu-pintu silaturohim, pintu-pintu rezeki, pintu-pintu kesempatan, dan pintu-pintu pemahaman baik" -Darwis Tere Liye-
Al Hikmah Surodakan-Trenggalek Crew's:
Ketua:
Galuh Gondokusumo
Sekretaris:
Lia Agustina
Bendahara:
Meiy Saroh
Program:
Ika, Halimah, Sucipto Rahayu
Teman-teman
yang tidak bisa hadir rapat, siap berperan dimana aja ya J
Semangat
Hari Pahlawan, 10 Nopember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar